36,387 research outputs found

    EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN COOPERATIVE JIGSAW PADA MATA KULIAH PROFESI KEPENDIDIKAN MAHASISWA PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA UNIVERSITAS TUNAS PEMBANGUNAN SURAKARTA 2020

    Get PDF
    ABSTRAK Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui : (1) Hasil belajar mata kuliah Profesi Kependidikan dengan metode pembelajaran Jigsaw pada mahasiswa PKO FKIP UTP Surakarta, dan (2) Efektivitas penggunaan metode pembelajaran tipe Jigsaw terhadap peningkatan hasil belajar mata kuliah Profesi Kependidikan pada mahasiswa PKO FKIP UTP Surakarta. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan pendekatan eksperimen semu (quasi eksperiment). Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa PKO FKIP UTP Surakarta semester IV tahun akademik 2019/2020. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara simple random sampling. Sebagai kelompok eksperimen adalah kelas IV B 33mahasiswa dan kelompok kontrol adalah kelas IV C 33 mahasiswa. Teknik pengumpulan data menggunakan metode tes dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan uji analisis deskriptif dan uji prasyarat analisis data. Hasil dari penelitian ini adalah : (1) Hasil belajar pada mata kuliah Profesi Kependidikan menggunakan metode Jigsaw lebih baik daripada metode konvensional,  dan (2) analisis hasil belajar mahasiswa dalam mata kuliah Profesi Kependidikan menunjukkan mean skor pretest  61,55 dan postest 81,21. Selain itu juga dapat dilihat dari hasil uji-t paired sample test nilai sig(2-tailed) 0,00 < 0,05 hal tersebut menunjukkan bahwa perlakuan model pembelajaran JIGSAW lebih efektif dibandingkan dengan mahasiswa yang tidak mendapat perlakuan, atau diajar menggunakan metode konvensional. Kata kunci : Model Pembelajaran Jigsaw, Profesi Kependidika

    Penyiapan calon guru dan tenaga kependidikan: penyiapan calon guru melalui pendidikan profesi

    Get PDF
    Dalam Permendikbud Nomor 87 Tahun 2013 Tentang Program Pendidikan Profesi Guru Prajabatan disebutkan bahwa Program Pendidikan Profesi Guru Prajabatan yang selanjutnya disebut program PPG adalah program pendidikan yang diselenggarakan untuk mempersiapkan lulusan S1 Kependidikan dan S1/DIV Nonkependidikan yang memiliki bakat dan minat menjadi guru agar menguasai kompetensi guru secara utuh sesuai dengan standar nasional pendidikan sehingga dapat memperoleh sertifikat pendidik profesional pada pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Berdasarkan data Kementerian Ristek, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, hingga tahun 2016 diketahui bahwa jumlah lulusan PPG Prajabatan sebanyak 10.198 orang. Dengan memperhatikan kekurangan guru yang mencapai 550.604 guru pada tahun 2016, maka dapat dikatakan bahwa penyiapan calon guru melalui PPG Prajabatan hingga saat ini belum mampu memenuhi kekurangan guru. Terkait dengan hal tersebut di atas, Pusat Penelitian Kebijakan Pendidikan dan Kebudayaan Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Puslitjakdikbud Balitbang Kemdikbud) pada tahun 2016 melakukan Kajian Penyiapan Calon Guru dan Tenaga Kependidikan: Penyiapan Calon Guru Melalui Pendidikan Profesi. Kajian ini bertujuan memperoleh alternatif model PPG yang dapat memenuhi kekurangan guru tersebut di atas

    Manajemen Pengembangan Profesi Guru

    Get PDF
    Isu pendidikan sebagai salah satu isu nasional, telah menempatkan guru sebgai subyek yang diprioritaskan dalam peningkatan mutu tenaga kependidikan dan sistem pendidikan. Guru dianggap sebagai faktor determinan dalam peningkatan mutu. Mutu pendidikan berkaitan erat dengan mutu guru, pendidikan tidak akan bermututanpa didukung oleh guru bermutu

    Pengaruh Pendekatan Observasi-Refleksi terhadap Pemahaman Konsep Materi Kuliah Profesi Kependidikan

    Full text link
    Learning through modelling is not only learn about the weakness of model, but also to foster a new inspiration to be better than the model. Observation-reflection is a learning approach through observing and reflecting activities from the model (toward basic skills of teaching practice). The purpose of this reseach was to know the influenced of observation-reflection approach toward students' understanding of educational profession material . This research was quasi-experimental by using the posttest only control design. The Sample of this study were two classes that involved 47 students in the second semester of the teaching profession courses in Academic Year of 2015/2016 at Biology Education Department, Sebelas Maret University included 23 students of class A (control class by using conventional approaches) and 24 students of class B (experiment class by using observation-reflection approach). The data collection using test technique by understanding of profession educational material test and non-test techniques by questionnaire of students' responses about observation-reflection approach) and data analysis by using t-test. The result showed that no significant differences of observation-reflection approach toward students' understanding of the professional education material

    Peningkatan Profesionalisme Guru Raudhatul Athfal

    Get PDF
    Raudhatul Athfal (RA), an Islamic kindergarten, is a kind of early education which aims at education children from newly born till the age of six years. The purpose of such kind of education is to provide stimulation and assist the development of children's physical and spiritual aspect. RA teachers, therefore, must be professional and professionalism must be developed continuously. The biggest challenge of RA teacher professionalism is the advancement of science and technology

    Kualitas Sumber Daya Manusia (Kualifikasi, Kompetensi Dan Sertifikasi Guru)

    Full text link
    One of the characteristics of today\u27s globalization era is that there are various competition in people\u27s life. The globalization era is marked by a variety of scientific progress and the success of technology. The globalized world gives a challenge for people who can compete and deal with it, other wise it can become a threat to those who are not ready to deal with it. The era of globalization is one of the advantages for educated human resources. Education as one of the main pillars of human resource development will be the benchmark for excellence of human resources. A teacher is one of the main pillars for human resource development, without which the education process will not run. Efforts to improve human resources, especially teachers, are mainly by increasing their competences, qualifications and certification of educations. Improving teachers\u27 qualification, competencies and certification of education is a “condicio sine qua non” or an indispensable and essential action for the Indonesian government. Salah satu ciri era global seperti sekarang ini adalah kompetisi dalam berbagai kehidupan, dengan ditandai oleh berbagai kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.Iindividu yang sukses adalah yang dapat bersaing dengan dunia global sehingga era global merupakan tantangan dan sekaligus ancaman bagi mereka yang tidak siap menghadapinya. Salah satu bekal untuk menghadapainya adalah sumber daya manusia yang unggul. Pendidikan sebagai salah satu pilar utama pengembangan SDM akan menjadi tolok ukur sebuah keunggulan SDM. Guru adalah salah orang yang utama dan pertama sebagai pilar peningkatan SDM, tanpa guru proses pendidikan tidak akan berjalan. Upaya peningkatan SDM terutama guru adalah dengan melalui peningkatan kualifikasi dan kompetensi serta sertifikasi pendidik. Peningkatan kualifikasi, kompetensi serta sertifikasi pendidik adalahmerupakan condition sine quanon atau suatu kefardhuan Nasional bagi bangsa Indonesia

    Alternatif Pengembangan Model Sertifikasi Kompetensi dan Profesi Guru Smk

    Full text link
    Guru SMK sebagai agen pembelajaran pada jenjang pendidikan menengah kejuruan wajibmemiliki kompetensi pedagogik, kepribadian, profesional, dan sosial. Keempat kompetensi tersebutsecara terintegrasi diperoleh melalui pendidikan profesi yaitu pendidikan tinggi setelah programsarjana yang mempersiapkan peserta didik untuk memiliki pekerjaan dengan persyaratan keahliankhusus. Pendidikan profesi merupakan suatu proses pendidikan yang berujung dengandilaksanakannya uji kompetensi guru.Profesionalisme guru khususnya guru SMK di Indonesia secara nyata menentukan mutupendidikan nasional. Mutu pendidikan nasional yang rendah, salah satu penyebabnya adalah mutuguru yang rendah. Permasalahan guru di Indonesia harus diselesaikan secara komprehensifmenyangkut semua aspek terkait yaitu kesejahteraan, kualifikasi, pembinaan, perlindungan profesi,registrasi, sertifikasi dan lisensi.Kondisi nyata kini memandang bahwa guru SMK sebagai sebuah profesi, bukan lagi dianggapsebagai suatu pekerjaan (vokasional) biasa yang memerlukan pendidikan tertentu. Kedudukanseperti ini setidaknya dapat dilihat dari dua sisi, yaitu sisi internal dan eksternal. Secara internal,terjadi penguatan dalam kedudukan sosial, proteksi jabatan, penghasilan, dan status hukum. Sebagaiimplikasi posisi ini, maka secara eksternal terjadi harapan dan tuntutan kualitas profesi keguruan,yang tidak hanya diukur berdasarkan kriteria lembaga penghasil (LPTK-PTK), tetapi juga menurutkriteria pengguna (users) antara lain asosiasi profesi, masyarakat, dan lembaga yang mengangkatdan memberikan penghasilan.Undang-Undang Guru dan Dosen yang telah disahkan berimplikasi secara mendalamterhadap prosesionalisme guru SMK. Dalam undang-undang mutlak bahwa Profesi guru memerlukankemampuan khusus yang diperoleh melalui pendidikan dan pelatihan yang bertujuan untukmenguasai keterampilan dan keahlian (kompetensi) tertentu yang dibuktikan dengan sertifikat.Sertifikat kompetensi adalah bukti formal sebagai pengakuan terhadap kompetensi untuk melakukanpekerjaan tertentu setelah lulus uji kompetensi yang diselenggarakan oleh satuan pendidikan yangterakreditasi atau lembaga sertifikasi, sedangkan untuk memberikan kewenangan melakukanpekerjaannya harus dilakukan melalui sertifikasi dengan sertifikat profesi bukti pengakuankeprofesionalannya.Untuk melaksanakan hal tersebut diperlukan adanya lembaga sertifikasi yang terakreditasidengan kerjasama sinergi antara LPTK-PTK, Pemerintah Kabupaten dan Kota, Dinas PendidikanPropinsi, Kabupaten dan Kota serta Departemen Pendidikan Nasional serta peraturan Perundangandan kebijakan nasional yang memberi landasan hukum terhadap keberadaan lembaga tersebut

    Hubungan Minat Mahasiswa Menjadi Guru dengan Prestasi Belajar Mahasiswa Prodi S1 Ptm

    Full text link
    Ada satu permasalahan yang menjadi kajian pokok dalam penelitian ini, yaitu tentang hubungan minat mahasiswa menjadi guru dengan prestasi belajar mahasiswa program studi S1 PTM. Banyak  lulusan kependidikan lebih memilih pekerjaan selain menjadi guru, sedangkan bila dibandingkan dengan hasil belajar pada mata kuliah kependidikan intensitasnya relative tinggi dari pada mata kuliah selain kependidikan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan minat mahasiswa menjadi guru dengan prestasi belajar mahasiswa prodi S1 Pendidikan Teknik Mesin Produksi angkatan  2011 dan  2012 Fakultas Teknik Universitas Negeri Surabaya (FT UNESA) yang telah menerima mata kuliah kependidikan. Jenis penelitian  ini  adalah  penelitian  kausal  komparatif yang dilakukan di Fakultas Teknik Universitas Negeri Surabaya (FT UNESA) pada mahasiswa pendidikan teknik mesin produksi angkatan  2011 dan 2012 yang terdiri dari 60 responden dengan menggunakan teknik Simple Random Sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner/angket dan dokumentasi untuk melengkapi hasil angket. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif kuantitatif dengan menggunakan rumus regresi linier sederhana. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan Statistic Program of Social Science (SPSS) for Windows. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah ada hubungan minat mahasiswa menjadi guru dengan prestasi belajar mahasiswa pada mata kuliah kependidikan. Hasil analisis korelasi sederhana (r) terdapat korelasi antara minat mahasiswa menjadi guru dengan prestasi belajar mahasiswa adalah 0,892, hal ini menunjukkan bahwa terjadi hubungan antara minat mahasiswa mejadi guru dengan prestasi belajar mahasiswa pada mata kuliah kependidikan karena hasil r hitung jika dikonsultasikan dengan r table hasilnya lebih besar. Kata Kunci : Minat menjadi guru, Prestasi Belaja

    Program Penelitian Inovasi Pembelajaran Pembangunan “Knowledge Center” Manajemen Sekolah Untuk Meningkatkan Kemampuan Profesi Mahasiswa Kependidikan

    Full text link
    Masalah kualitas hasil belajar (perkuliahan) pada mata kuliah Pengelolaan Pendidikan (KD304) yang teridentifikasi dalam bentuk rendahnya penguasaan mahasiswa dalam kompetensi yang disyaratkan pada mata kuliah tersebut. Hal ini menyebabkan kurang termotivasinya mahasiswa sebagai calon pendidik untuk menjalani profesinya sebagai pendidik karena pemahaman mengenai bagaimana pendidikan harus dikelola tidak dipahami secara utuh (teori dan praktik), seolah-olah apa yang dipelajari tidak berkaitan dengan praktiknya di lembaga/instansi/satuan pendidikan. Analisis terhadap sebab permasalahan ini memunculkan pemahaman bahwa perkuliahan yang tidak memfasilitasi mahasiswa untuk memahami konsep secara utuh dan bagaimana implementasinya di lapangan mengakibatkan mahasiswa tidak menguasai secara utuh kompetensi mata kuliah Pengelolaan Pendidikan.Hal ini coba dipecahkan melalui pengembangan knowledge center manajemen pendidikanuk website yang berisi sejumlah pengetahuan teoritik dan praktik mengenai bagaimana pendidikan dan manajemen pendidikan. Produk inovasi ini dikembangkan dengan cara menganalisis kompetensi mata kuliah, pengembangan silabus mata kuliah, penyusunan desain perkuliahan, penyusunan bahan ajar perkuliahan, penyusunan knowledge center dalam bentuk website mata kuliah, dan aplikasi knowledge center. Produk ini dinilai sebagai sebuah inovasi yang diharapkan akan berkembang sebagai sumber belajar bagi mahasiswa dan para pendidik serta tenaga kependidikan dalam memahami manajemen pendidikan. Implementasi perkuliahan dengan menggunakan website dirasakan oleh 100% mahasiswa lebih membantu mahasiswa dalam menguasai berbagai konsep dan pengetahuan mengenai manajemen pendidikan.Knowledge center ini diintegrasikan kepada website jurusan untuk menjadi bagian dari kekayaan Jurusan Administrasi Pendidikan FIP UPI dan digunakan untuk semua dosen yang membina Mata Kuliah Pengelolaan Pendidikan.Adapun domain website adalah http://adpend.upi.edu/lopen. Implementasi selama tiga minggu sudah diakses oleh 664 mahsiswa. Ke depan, website ini diharapkan dapat dijadikan sebagai sumber belajar tidak saja bagi mahasiswa UPI, tetapi semua mahasiswa kependidikan di Indonesia dan para praktisi di lapangan

    Evaluasi Kinerja Guru IPA SD, SMP, dan SMA Pasca Sertifikasi

    Full text link
    The study is aimed at describing teachers' perceptions of their competencies after their certification processes in relation to their work performances in elementary schools, junior secondary schools, and senior secondary schools. The study is evaluation research as a follow-up of the certification process. The participants are Physics teachers of elementary schools, junior secondary schools, and senior secondary schools in Yogyakarta. The study involves two research stages of preliminary and development activities. The preliminary stage consists in reference reviews and field work to obtain accurate information on the research problems. The development stage consists in the contruction and validation of the research instruments. The validated instrument is used for data collection. Findings show that the most prominent aspect of professional competencies occurs in junior secondary school teachers followed by elementary school teachers and junior secondary school teachers. The pedagogic, personal, and social aspects are prominent with elementary school teachers followed by junior secondary school teachers and junior secondary school teachers. All aspects related to work performances in all teachers show prominence in procedural matters. Creativity development is not prominent in all teacher
    • …
    corecore